Membaca Artikel khusus KOMPAS beberapa waktu lalu tentang liburan ke negara-negara tetangga Indonesia yang berpanorama indah , membuat saya jadi mupeng pengen pergi ke Thailand.Dari berbagai sumber informasi yang saya dapat, selain berpanorama sangat indah,Thailand juga terkenal sangat low cost.Seorang teman saya dari Belgia mengatakan, dia selalu ingin kembali ke Negeri Gajah Putih itu karena di sana semua murah.Untuk tinggal selama 1 bulan di sebuah hotel bintang 3, dia hanya perlu membayar 200 euro.Wow...
Dan saya sedikit sakit hati karena ketika saya tawarkan untuk berkunjung ke Indonesia, dia mengatakan tidak suka, karena mahal.Berbagai kebijakan Pemerintah Indonesia, membuat biaya perjalanan jadi lebih mahal.Itu menurut dia.
Dan kalau menurut saya, Pemerintah kita juga sepertinya mempersulit orang-orang yang ingin bepergian ke luar negeri.Kenapa juga mesti bayar fiskal 2,5 juta rupiah per kepala coba?Ya mungkin bagus untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, tapi benefit buat rakyat apa dong? Masa syarat untuk bebas fiskal mesti punya NPWP, yang syarat untuk memilikinya harus memiliki penghasilan di atas Rp.1,3 juta? Nah bagaimana dong, dengan pekerja bergaji di bawah batas minimal tersebut seperti saya??? Dah pengen berlibur aja mesti setengah mati menyisihkan uang, masih pula ditambah dengan beban biaya-biaya yang gak tau dehh...kayaknya pemerintah maksa banget buat menerapkannya.
Saya pengen banget pergi ke Thailand bulan April ini. Di sana akan ada perayaan Tahun baru Thailand , yang biasanya dimeriahkan dengan Festival Songkran.Kalo tidak salah tahun baru Thailand kali ini akan jatuh sekitar tanggal 20 an ke atas, kurang jelas. Festival Songkran sendiri merupakan perayaan Tahun Baru di Thailand. Festival ini berasal dari kepercayaan India Kuno. Di Thailand, Songkran dirayakan dengan beramal dan mengunjungi kuil-kuil suci yang biasanya berisi Relik Sang Buddha atau Raja-raja Agung. Selain itu, mereka memberikan penghormatan kepada orang tua dan bergembira ria.
Di seluruh Thailand, orang akan saling memercikkan air dengan ucapan berkat. Air melambangkan hujan yang menyuburkan tahun mendatang. Selain menjadi lambang kesuburan, air juga dianggap sebagai pembersih hal-hal yang buruk.
Di kota-kota besar Thailand seperti Bangkok, Chiang Mai, Phuket dan Hat Yai, saling percik ini bisa segera berubah menjadi perang air. Dengan suka ria orang-orang tidak lagi memercikkan air sepercik dua percik, namun seember penuh. Orang yang terkena percikan air tidak boleh marah, dan bahkan diharapkan untuk balas menyiram.
Wah..kayaknya wajib tonton tuu...
Tapi yang menjadi masalah bagi saya..gak ada duit bow...
hukz hukz..huz..
Dan saya sedikit sakit hati karena ketika saya tawarkan untuk berkunjung ke Indonesia, dia mengatakan tidak suka, karena mahal.Berbagai kebijakan Pemerintah Indonesia, membuat biaya perjalanan jadi lebih mahal.Itu menurut dia.
Dan kalau menurut saya, Pemerintah kita juga sepertinya mempersulit orang-orang yang ingin bepergian ke luar negeri.Kenapa juga mesti bayar fiskal 2,5 juta rupiah per kepala coba?Ya mungkin bagus untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, tapi benefit buat rakyat apa dong? Masa syarat untuk bebas fiskal mesti punya NPWP, yang syarat untuk memilikinya harus memiliki penghasilan di atas Rp.1,3 juta? Nah bagaimana dong, dengan pekerja bergaji di bawah batas minimal tersebut seperti saya??? Dah pengen berlibur aja mesti setengah mati menyisihkan uang, masih pula ditambah dengan beban biaya-biaya yang gak tau dehh...kayaknya pemerintah maksa banget buat menerapkannya.
Saya pengen banget pergi ke Thailand bulan April ini. Di sana akan ada perayaan Tahun baru Thailand , yang biasanya dimeriahkan dengan Festival Songkran.Kalo tidak salah tahun baru Thailand kali ini akan jatuh sekitar tanggal 20 an ke atas, kurang jelas. Festival Songkran sendiri merupakan perayaan Tahun Baru di Thailand. Festival ini berasal dari kepercayaan India Kuno. Di Thailand, Songkran dirayakan dengan beramal dan mengunjungi kuil-kuil suci yang biasanya berisi Relik Sang Buddha atau Raja-raja Agung. Selain itu, mereka memberikan penghormatan kepada orang tua dan bergembira ria.
Di seluruh Thailand, orang akan saling memercikkan air dengan ucapan berkat. Air melambangkan hujan yang menyuburkan tahun mendatang. Selain menjadi lambang kesuburan, air juga dianggap sebagai pembersih hal-hal yang buruk.
Di kota-kota besar Thailand seperti Bangkok, Chiang Mai, Phuket dan Hat Yai, saling percik ini bisa segera berubah menjadi perang air. Dengan suka ria orang-orang tidak lagi memercikkan air sepercik dua percik, namun seember penuh. Orang yang terkena percikan air tidak boleh marah, dan bahkan diharapkan untuk balas menyiram.
Wah..kayaknya wajib tonton tuu...
Tapi yang menjadi masalah bagi saya..gak ada duit bow...
hukz hukz..huz..