Part 1
Sepasang suami istri dalam perjalanan keluar kota dan karena jaraknya
lumayan jauh, mereka bermaksud menginap di sebuah hotel sebelum
meneruskan
perjalanan keesokan paginya.
Akhirnya mereka menemukan Hotel yang cukup
bagus walaupun tidak berbintang dan bermalam. Keesokan paginya ketika
akan
keluar hotel, mereka harus membayar Rp 1.650.000,-
"Hah? Ini sih tarif hotel bintang. Nggak salah?" tanya si suami
terkejut.
Ia minta dipanggilkan manajer hotel dan memprotes tarif yang terlalu
tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh perhatian, si manajer
berkata,
"Hotel CJDW dilengkapi dengan kolam renang standar internasional,
ruang
konferensi dan berbagai hiburan taraf internasional. "
"Tapi kami sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas yang Bapak sebut
tadi,"
kata si suami bersikeras.
"Salah Bapak sendiri. Fasilitas itu disediakan untuk dimanfaatkan, "
kata si
manajer tak mau kalah.
Setelah tercenung sejenak si suami membuka dompetnya, mengeluarkan uang
Rp
100.000,- dan mengulurkannya kepada si manajer.
"Kok hanya seratus ribu?" tanya manajer.
"Karena Bapak harus membayar Rp 1.550.000.- untuk tidur dgn istri
saya."
"Tapi saya tidak tidur dengan istri Bapak..."
"Salah sendiri. Sudah tersedia semalaman, kenapa tidak dimanfaatkan. .."
Part 2
Seorang bapak yang sangat-sangat pelit diajak anak tersayangnya untuk
naik heli. Awalnya si bapak tidak setuju karena harus bayar tapi karena
sayang
dengan anaknya ia-pun setuju.
Setelah sampai di tempat heli, si pilot bilang : "Naik bayar U$ 100,
kalau
anda bicara diatas nanti didenda U$ 500 tapi kalau anda tidak bicara
sepatah katapun akan saya kasih U$ 1000."
Setelah setuju dgn perjanjian tsb, heli diterbangkan oleh pilot dengan
cara
manuver dan jungkir balik diatas. Setelah sampai mendarat si pilot
bilang
ke bapak pelit tadi : "Wah anda hebat, tidak bicara sepatah katapun"
Si bapak bilang : "Sebenarnya saya mau bicara tadi, tapi takut
didenda."
"Anda mau bilang apa?" kata si pilot
"Anak saya jatuh."
Part 3
Setelah mengawini seorang perempuan muda yang sangat cantik, seorang
kakek-kakek berusia 90 tahun dengan bangga bercerita kepada dokternya
bahwa
istrinya sedang hamil.
Sambil menahan perasaan, sang dokter berkata, "Kakek, Saya punya sebuah
cerita. Seorang lelaki dungu pergi berburu, tetapi karena dungunya ia
malahan membawa payung, bukannya senapan. Nah, di tengah hutan ia
dihadang
oleh seekor beruang besar. Kemudian ia menodongkan payungnya, menembak
si
beruang, dan beruang itu mati seketika".
"Mustahil!!! " potong si kakek. "Pasti ada orang lain yang menembak
beruang
itu!" teriaknya lagi.
"Tepat sekali," jawab si dokter sambil memandang sang kakek dengan prihatin.